Cilacap jawa tengah penuh dengan banyak sekali sumberdaya alam yang mudah sekali di gali dan dikembangkan salah satuya kondisi ekosistem mangrove sekaligus berwisata mangrove di hutan kota karena masih dalam area dalam kota,dengan mengenal lebih baik kondisi ekosistem mangrove sekaligus berwisata mangrove di hutan wisata payau yang berada di desa Karang Talun kecamatan Tritih Kulon kabupaten Cilacap. Hutan payau didirikan pada tahun 1978 dan baru dijadikan hutan kota berdasarkan keputusan Bupati Cilacap pada tanggal 2 Maret 2009, dengan luas 10 hektar. Lokasi hutan langsung berbatasan dengan area pesawahan warga dan hanya dibatasi oleh pematang saja
Sementara itu, di hutan payau ini juga terdapat mangrove asosiasi seperti Jeruju (Acanthus ilicifolius), Waru dan Ketapang (Terminalia catappa). Sebagian besar mangrove tersebut merupakan hasil penanaman yang dilakukan sejak tahun 1978. Dengan kerapatan yang cukup tinggi, mangrove-mangrove ini terlihat sangat lebat di sepanjang walking track yang dilalui, walaupun di bagian belakang ujung jalan terdapat mangrove yang rusak karena ditebangi oleh warga sekitar untuk dijadikan kayu bakar.
Kami sempat bertanya kepada warga yang sedang melakukan penebangan mangrove. Menurut mereka, alasan memilih kayu mangrove untuk dijadikan kayu bakar adalah karena kayu mangrove lebih kuat dan tahan lama. Mendengar penuturan mereka, kami sedih karena penebangan ini tidak dilanjutkan dengan program penanaman apalagi pemeliharaan.
Ekosistem mangrove di sini dihuni oleh banyak sekali biota mangrove, yang bisa teramati secara kasat mata, seperti ikan Gelodok, Uca, Udang Pistol, Tanggal, burung, berbagai jenis ikan dan lain-lain. Mereka terlihat sedang beraktivitas mencari makan di area mangrove.
Warga sekitar banyak juga yang mengais rejeki di hutan mangrove seperti mencari ikan dan mencari Tanggal untuk dijual ke pasar dengan harga 4000/kg-nya, tetapi (anehnya) masih saja ada oknum warga yang suka merusak mangrove dengan sengaja.
Andaikata mangrove bisa berbicara, pasti warga sekitar akan mendengarkan jeritan mangrove yang mengatakan bahwa mereka sangat bermanfaat bagi manusia dan generasi penerusnya
SUMBER : http://kesemat.blogspot.com/2011/08/reportase-kondisi-mangrove-di-karang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar