Halaman

Selasa, 13 Agustus 2013

PERKAMPUNGAN nelayan KABUPATEN CILACAP

Bagi saya kehidupan nelayan tidak asing bagi saya,dengan komoditi yang patut diacungi jempol bisa di bilang komunitas nelayan di kabupaten cilacap setidaknya telah memberi banyak kontribusi untuk perkembangan INDONESIA sebagai negara maritim sekarang kita akan mengunjungi salah satu laguna terbesar di Indonesia yang masih menyimpan rimbunan hutan mangrove, atau sekedar mencicipi masakan aneka sefood di Kampung Laut Cilacap, mungkin bisa menjadi salah satu daftar tujuan wisata Anda berikutnya.
Perkampungan nelayan yang masuk dalam wilayah kabupaten Cilacap ini memiliki eksotisme tersendiri. Di kampung ini Anda masih bisa melihat sebuah Laguna Segara Anakan dengan rerimbunan hutan manggrove yang merupakan sebuah Laguna terbesar di Asia.seperti yang sudah dilansir sebelumya daalam artikel

bahwasanya kita perlu banyak menyadari jika suatu aset sumber daya tidak akan berkembang jika dari pihak pemerintah tidak mau terjun langsung dalam menangani proses hibernasi atau pencairan suasana di lingkungan tersebut sebagai upaya menambah pemasukan daerah.

Selain itu berbagai keunikan terdapat di perkampungan ini, mulai dari banyaknya Goa Karst, fauna laut yang melimpah, hingga pola hidup masyarakat yang menetap di daerah tersebut.

Perkampungan ini dinamakan Kampung Laut karena berada di tengah-tengah Laguna Segara Anakan yang sekelilingnya merupakan wilayah perairan. Kampung ini terdiri dari empat kelurahan atau desa, masing-masing adalah desa Ujungalang, Ujung Gagak, Panikel, dan Klaces yang menjadi Kecamatan Kampung Laut.

Dari ke empat desa tersebut, desa Ujungalang merupakan desa yang patut untuk dikunjungi. Di desa ini Anda bisa berwisata kuliner menikmati berbagai masakan seafood mulai dari kerang totok (jenis kerang lumpur), kepiting, udang, hingga ikan belanak yang merupakan khas dari hasil tangkapan nelayan setempat.

Selain berwisata kuliner, di desa ini Anda juga bisa menjelajahi beberapa gua dengan pemandangannya yang eksotik, yaitu Gua Masigit Sela, Gua Semar, Gua Batu Lawang, Gua Maria, dan Gua Pintu Gerbang. Dari beberapa gua tersebut, Gua Masigit Sela merupakan tempat yang paling banyak dikunjungi karena disini Anda bisa melihat beberapa peninggalan kyai-kyai dari Jepara.

Perkampungan yang berada di sebelah ujung Barat Pulau Nusakambangan ini dapat ditempuh melalui perjalanan darat dan laut. Jika melalui darat, Anda bisa menggunakan jalur dari pelabuhan penyeberangan Tanjung Intan atau Pelabuhan Batre menuju ke Pulau Nusakambangan dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.

Sedangkan untuk jalur laut, Anda dapat menggunakan kapal compreng atau kapal jungkung. Kapal ini merupakan satu-satunya kapal yang melayani trayek menuju Kampung Laut dari pelabuhan Selo dengan waktu tempuh sekitar 1,5-2 jam. Dari Pelabuhan Seleko menuju ke Kampung Laut, Anda akan melintas di sepanjang kaki bukit Pulau Nusakambangan yang memiliki pemandangan eksotik.

SUMBER tulisan : Ghiboo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar